 |
| Rektor IKIP Menerima para Demonstran |
Gunungsitoli, - Mahasiswa IKIP Gunungsitoli terus menggelar aksi lanjutan dari aksi sebelumnya terkait tuntutan mereka pencabutan SK Pemberian Skorsing kepada mahasiswa yang melakukan aksi demontrasi pada tanggal 20 April 2018 lalu, Kamis (26/4/2018).
"Hari ini IKIP Gunungsitoli menjadi viral di media sosial akibat delapan orang aktivis kampus dijatuhkan hukuman skorsing selama 1 semester. Maka dari itu kami menuntut agar skorsing yang diberikan kepada delapan orang saudara kami dicabut kembali," Teriak salah seorang peserta aksi.
Usai melakukan orasi didalam kampus, para mahasiswa diterima oleh Rektor IKIP Gunungsitoli dan mengatakan bahwa akan membahas kembali dirapat internal Senat Perguruan Tinggi IKIP Gunungsitoli.
Menanggapi hal itu, para demonstran memberi waktu selama dua hari dan jika tidak ada kepastian diwaktu yang telah ditentukan maka akan melakukan aksi lanjutan.
Sementara itu, Mantan Ketua SMPT IKIP Gunungsitoli Soziduhu Gulo ketika dimintai tanggapannya menyesalkan sikap Rektor yang mengeluarkan keputusan pemberian skorsing kepada mahasiswa, dimana menurutnya kebebasan mengeluarkan pendapat telah dijamin dalam undang-undang.
"Kebebasan berpendapat telah dijamin oleh UUD 1945 pasal 28. Begitu juga mimbar kampus telah diakui dalam STATUTA IKIP Gunungsitoli. Kalau Rektor bersikap sebagai orangtua maka tidak menskorsing kedelapan mahasiswa itu. Kasihan mereka (mahasiswa_red), karena uang kuliah pada semester berkenan sudah mereka bayarkan tapi hak mereka tidak diberikan untuk mengikuti perkuliahan," tuturnya. (H-01)
