Mahasiswa IKIP demo Rektor | Foto: CN |
Gunungsitoli, - Ratusan mahasiswa IKIP Gunungsitoli melakukan demonstrasi di dalam kampusnya sendiri menuntut agar Surat Keputusan Rektor IKIP Gunungsitoli terkait sanksi skorsing kepada 8 demonstran tertanggal 23 April 2018 lalu dicabut.
Dalam orasinya Pimpinan Aksi Joko Priyanto Mendrofa meminta pertanggungjawaban dan penjelasan pimpinan IKIP Gunungsitoli Desman Telaumbanua terhadap pemberian sanksi skorsing selama satu semester ke delapan orang mahasiswa.
"Kami mengutuk keras sekaligus meminta penjelasan tindakan yang dilakukan oleh Rektor IKIP Gunungsitoli atas pemberian sanksi skorsing kepada mahasiswa yang menyampaikan aspirasi". Teriak Joko Priyanto Mendrofa.
Mahasiswa menilai keputusan Rektor tidak mendasar dan tendensius, dimana pada 20 April 2018 mereka demo ke Yaperti Nias menuntut transparansi dari Yayayasan Perti Nias dan mempertanyakan uang pembangunan yang selama ini dikutip kepada mahasiswa malah justru dikenakan skorsing sebagai sanksi akademik.
Dengan suara lantang Joko mengatakan bahwa fasilitas dikampusnya menjadi bagian tuntutan mahasiswa yang kini serba kekurangan padahal mahasiswa sudah membayar biaya pengembangan pembangunan setiap tahunnya selama 53 tahun IKIP Gunungsitoli berdiri.
Hingga kini aksi tersebut tidak ditanggapi oleh pihak rektorat dan peserta aksi menegaskan bahwa akan terus melaksanakan aksi jika tuntutan mereka tidak di tanggapi serius. (H-01)