Tari Perang | Foto: Istimewa |
Bupati Nias Selatan Hilarius Duha mengatakan diruang kerjanya, Kamis (11/10/2018) kegiatan tersebut merupakan bagian dari target satu juta wisatawan yang akan datang ke Pulau Nias seperti yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata.
“Ini bagian dari target 1 juta wisatawan datang ke Pulau Nias hingga 2024, seperti dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata. Karena itu, momen Yaahowu Nias Festival ini tidak kami sia-siakan”, ucap Hilarius
Hilarius menjelaskan bahwa Yaahowu Nias Festival kali ini adalah ajang pengutamaan kebudayaan yang menjadi identitas seluruh Ono Niha di empat Kabupaten dan satu Kota yang ada di Kepulauan Nias.
Hal senada disampaikan Ketua Panitia YNF 2018, yang juga Wakil Bupati Nias Selatan Sozanolo Ndruru. Menurutnya, perhelatan Yaahowu Nias Festival kali ini benar-benar digarap secara serius, sehingga akan berbeda dengan yang sebelumnya.
“Acara ini kan meneguhkan bahwa Nias tak kalah indah dari Bali, Lombok, dan tempat tujuan wisata lainnya di Indonesia. Nantinya beberapa mata acara kita laksanakan di Pantai Sorake dan Desa Bawomataluo. Kemudian, rangkaian festival kebudayaan akan bisa disaksikan di Lapangan Orurusa, Telukdalam, Nias Selatan”, ucapnya.
Sozanolo menambahkan bahwa pada acara pembukaan, panitia akan menampilkan 100 pelompat batu yang akan melakukan lompatan secara simultan dengan berbagai atraksi dan gaya. Begitu juga dengan tari perang kolosal dengan 600 penari yang siap menghibur pengunjung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Nias Selatan, yang juga Sekretaris Panitia Yaahowu Nias Festival 2018, Anggreani Dachi mengungkapkan bahwa semua tempat penginapan di Nias Selatan telah siap menampung para wisatawan. Bahkan menurutnya, sejumlah rumah warga telah disulap menjadi homestay. (AL)