Kepala SMA Negeri 3 Lahusa, Nursia Harefa | Foto: Adi |
Nias Selatan, Berkat keprihatinan dari Riyono, SH, M. Hum kala menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Nias Selatan pada tahun 2017 lalu, akhirnya SMA Negeri 3 Lahusa memiliki gedung permanen untuk tempat belajar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala SMA Negeri 3 Lahusa, Nursia Harefa, S.Pd kepada corongnias.com, Senin (10/6/2019) di sekolah yang dipimpinnya yang beralamat di Desa Lahusa I Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan.
Nursia mengisahkan, awalnya siswa SMA Negeri 3 Lahusa pada tahun 2016 keluar izin operasional dari Pemerintah tanpa memiliki gedung sehingga para siswa belajar dengan meminjam rumah salah satu warga di Desa Lahusa I Kecamatan Lahusa
Dijumpai di sekolahnya, Kepala SMAN 3 Lahusa, Nursia Harefa S.Pd menuturkan pada saat izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan keluar pada tahun 2016 yang lalu, sekolah ini belum memiliki gedung dan dirinya yang saat itu sebagai guru di SMA Negeri 1 Lahusa mendapatkan mandat sebagai pelaksana harian kepala sekolah disekolah baru tersebut.
Akibat tidak adanya gedung untuk belajar, proses belajar mengajar para siswa yang saat itu berjumlah 58 orang terpaksa menggunakan rumah salah satu warga desa Lahusa I selama delapan bulan.
Mengingat rumah warga tidak mungkin dipakai terus menerus untuk tempat belajar, pihaknya mengadakan pertemuan bersama dengan orang tua siswa dan komite sekolah untuk melakukan penggalangan dana, akhirnya terbangun ruang darurat beratapkan rumbia, berdinding bambu dan berlantai tanah untuk dijadikan tempat belajar para siswa.
Pada bulan Mei 2017, saat pihak sekolah sedang mengadakan rapat pembentukan pengurus OSIS, Riyono yang saat itu menjabat sebagai Kajari Nias Selatan mendatangi SMA Negeri 3 Lahusa bersama seorang lainnya dengan menggunakan seragam dinas setelah memperkenalkan diri dan meminta izin, Riyono mengambil sejumlah foto dokumentasi dan langsung pulang.
Selang bulan kemudian, Riyono bersama pegawai PT. PLN kembali mendatangi SMA Negeri 3 Lahusa dan langsung mengutarakan niat baiknya bahwa sekolah tersebut akan dibangun permanen dengan menggunakan dana CSR PT. PLN (Persero).
Siswa SMA Negeri 3 Lahusa | Foto: Adi |
"Bapak Riyono dan Ibu Evi dari PT. PLN datang lagi, lalu mereka mengajak berfoto siswa-siswi dan para guru didepan gedung darurat itu, dan langsung diumumkan kalau gedung darurat itu dibangun permanen. Syukurlah berkat bapak Riyono, kami bisa menempati gedung permanen, kami sangat berterimakasih kepada beliau, semoga bapak Riyono selalu sukses dalam tugasnya,” terang Nursiah.
Akhirnya pada Tahun 2018 lalu, bangunan permanen terealisasi dimana tiga ruang belajar dan kamar mandi terbangun permanen beserta meja dan kursi serta sejumlah lemari
Meskipun gedung permanen sudah dibangun, namun Nursiah berharap perhatian dari Provinsi Sumatera Utara, untuk melanjutkan pembangunan sekolah tersebut terutama fasilitas yang masih kekurangan seperti kantor guru, perpustakaan, ruang kelas baru dan fasilitas lainnya.
“Saya juga sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Sumatera Utara, namun jawabnya sabar sedang dalam proses,” ungkapnya.
Sementara itu, Riyono yang kini bertugas di Kejaksaan Agung RI sebagai Kepala Bagian Reformasi Birokrasi melalui telepon seluluarnya kepada corongnias.com mengakui keprihatinannya berawal saat melihat postingan salah seorang netizen dimedia sosial facebook, memberitakan kondisi SMA Negeri 3 Lahusa yang bangunannya sangat memprihatinkan.
“Saya baca postingan itu, langsung saya meminta staf saya untuk meninjau kondisi di lapangan. Setelah itu saya membuat proposal kepada PLN untuk dapat membantu pembangunan 3 ruangan kelas beserta isi meubelairnya yang bersumber dari dana CSR PLN,” ungkap Riyono yang juga mantan penyidik KPK itu.
Pihaknya berharap sekolah yang telah dibangun tersebut dirawat dan dijaga serta dimanfaatkan untuk kemajuan siswa demi masa depan generasi penerus yang lebih baik.
“Saya berharap sekolah yang kami tinggalkan itu, untuk dijaga dan dirawat serta dimanfaatkan untuk kemajuan anak-anak sekolah khususnya di sekitar Kecamatan Lahusa dan Nias Selatan pada umumnya,”harap Riyono yang juga pernah bertugas di Kejati Banda Aceh.
Penuluran corongnias.com, selain SMA Negeri 3 Lahusa, beberapa sekolah lainnya yang pernah difasilitasi pembangunannya oleh Riyono semasa bertugas sebagai Kajari Nisel, diantaranya SMA Negeri 1 Somambawa yakni memfasilitasi pembanguan ruang guru dan kamar mandi sekolah. (AL)