Ketua DPD MUKI Kota Gunungsitoli, Agust Zega/ Foto : Istimewa |
Pasalnya, berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat bahwa Anggota TNI Yonif 122/TS itu meninggal akibat latihan beladiri militer tarung derajat. Namun anehnya, dari tubuh Serda Iman Berkat Iman Gea ditemukan bekas jahitan di leher sebelah kiri dan bengkak di kepala. Sehingga pihak keluargapun memutuskan untuk membatalkan pemakaman dan meminta agar dilakukan otopsi terhadap jasad Serda IBG.
" Simpang siurnya informasi yang berkaitan dengan kematian prajurit TNI ini termasuk ketidakpuasan keluarga duka baiknya direspon positip oleh TNI secara khusus oleh satuan asal yang bersangkutan, jangan ada yang disembunyikan mengingat bahwa era keterbukaan informasi sudah lama dilaksanakan oleh TNI itu sendiri", ucap Ketua DPD MUKI Kota Gunungsitoli, Agust Zega melalui press releasenya yang diterima redaksi corongnias.com, Sabtu (9/11/2019).
Alm. Serda Iman Berkat Gea/ Foto : Istimewa |
Agust menilai bahwa jika hal ini dibiarkan oleh TNI AD maka akan ada dua fenomena yang mungkin terjadi, yaitu turunnya animo pemuda dan orangtua di Kepulauan Nias untuk mendorong anak-anaknya berkarir di militer dan selanjutnya citra TNI yang sedang baik dan berada dititik puncak kepuasaan masyarakat akan turun karena ketertutupan dan ketidakakuratan informasi yang disampaikan kepada publik.
" Saya percaya pimpinan TNI AD akan memberikan atensi positip untuk mengungkap kematian yang bersangkutan, trust atau kepercayaan itu mesti dijaga sebab jika tidak maka TNI AD akan mengalami degradasi kepercayaan dari masyarakat itu sendiri. Sementara disisi lain TNI selalu mengkampanyekan kehadiran mereka ditengah-tengah masyarakat", tambahnya.
Agust menghimbau kepada masyarakat luas termasuk gereja-gereja untuk mendoakan keluarga duka dan juga pihak TNI AD untuk diberikan keberanian dalam mengusut dan dan menuntaskan kejanggalan atas kematian Serda Iman Berkat Gea.
" Harapan kita permasalahan ini dapat dituntaskan secara adil dan bijaksana. Juga kita berharap agar pihak TNI AD merefleksikan apa yang telah terjadi dalam kegiatan latihan-latihan militer tersebut untuk perbaikan di masa mendatang, karena sangat disayangkan jika dalam suatu latihan beladiri nyawa seseorang bisa hilang," pungkasnya mengakhiri. (H-01/Rls)