Nias Utara, Eksotisme keindahan alam hutan mangrove Teluk Ba'a yang terletak di Desa Sisarahili Teluk Siabang mulai memudar tidak terurus.
Mulai ramai dikunjungi penduduk setiap akhir pekan dan hari minggu sejak tahun 2019 dan puncaknya di tahun 2020 lalu perlahan-lahan kemungkinan sirna jika tidak segera diperhatikan secara serius.
Kondisi ini tampak dari sejumlah fasilitas untuk spot-spot foto sudah rusak bahkan jembatan-jembatan untuk menikmati suasana asri hutan mangrove bahkan beberapa sudah tidak bisa dilalui, selain kondisi awal jembatan dibangun dari bambu sudah lapuk termakan usia juga karena tidak tampak adanya perbaikan, bahkan bangunan rabat beton yang pernah dibangun hancur hampir tidak bisa terlewati.
Kondisi Rabat Beton di Kawasan Hutan Mangrove Teluk Siabang | Foto: CN |
Sejumlah pengunjung sangat berhati-hati melewati papan-papan jembatan karena tampak lapuk juga mulai ada beberapa dibiarkan amblas sehingga sehingga bisa membahayakan pengunjung.
Selain itu aliran listrik dari PT. PLN (Persero) juga tidak tersedia, sehingga menyulitkan masyarakat lokal yang melakukan kegiatan usaha disejumlah titik didalam hutan mangrove.
Santi salah seorang pengunjung kepada corongnias.com, Minggu (4/4/2021) berharap kondisi wisata mangrove tersebut di tata dengan baik dimana selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal juga dapat menambah PAD Nias Utara.
"Saya pikir pemerintah daerah harus segera membenahi kawasan ini bang, sebenarnya jika ditata dengan baik objek wisata ini selain mampu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal juga meningkatkan PAD Nias Utara ini," ujarnya sambil melanjutkan foto-foto bersama rekannya.
Jembatan Bambu di Kawasan Mangrove Teluk Siabang Rusak Total | Foto: CN |
Penelusuran corongnias.com, objek wisata ini mulai dibangun pada tahun 2019 lalu oleh Pemerintah Kabupaten Nias Utara dan mulai ramai dikunjungi sejak tahun 2020 lalu. (C-002)