Perhelatan politik lima tahunan dalam memperebutkan hati rakyat dengan tujuan demi kemajuan kemashalatan masyarakat banyak hingga kini masih menyisakan suka dan duka baik di tingkat internal partai maupun di tingkatan caleg di masing-masing daerah pemilihan yang telah berjuang dengan susah payah untuk mendapatkan kursi semata-mata untuk melakukan tugas legislasi.
Calon Legislatif tingkat kabupaten/kota merupakan hal yang begitu familiar dibahas baik di ruang diskusi terbuka oleh masyarakat, bahkan di warung-warung kecil selang 3 bulan sebelum pemilihan yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 khususnya di wilayah Kabupaten Nias Utara.
Baca Juga: Digilas PAN, Golkar 'Keok' di Dapil 4 Nias Utara
Kandidat masing-masing partai terus bergerak di dukung keluarga bahkan tim sukses yang tentunya tidak luput dari dana yang tidak sedikit, seperti biaya-biaya pembuatan baliho, biaya transportasi, akomodasi hingga biaya saksi sebagai bukti keseriusan untuk mendapatkan suara masyarakat sebagai syarat mutlak mendapatkan kursi di Kantor DPRD Kabupaten Nias Utara.
Data suara yang masuk terkadang menggembirakan juga mengecewakan masuk kepada masing-masing calon legislatif membuat sebagian sumringah dan ada yang kecewa serta ada juga yang termenung sambil evaluasi diri. Hal ini bukan hal yang mudah karena proses yang telah dilalui yang tidak mudah bahkan ibarat melewati jalanan terjal dengan duri dan kerikil tajam.
Struktur kepempinan di DPRD Kabupaten Nias Utara para periode sebelumnya hampir dapat dipastikan terjadi perubahan yang besar-besaran pada periode 2024-2029 dimana sebelumnya Partai Golkar mampu meraih kursi terbanyak yakni 7 kursi dan salah satu kadernya didaulat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Nias Utara, disusul PAN dengan 5 Kursi dan Gerinda dan 3 Kursi yang masing-masing menjadi Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II di DPRD Kabupaten Nias Utara.
Namun, pada periode 2024-2029 perubahan dari struktur kepemimpinan itu sepertinya akan nyata, Amizaro Waruwu Ketua DPD PAN Kabupaten Nias Utara yang saat ini menjabat sebagai Bupati Nias Utara menunjukkan kepiawaiannya hingga diperkirakan mampu meraih 13 kursi yang sebelumnya hanya 5 kursi, sementara Partai Golkar bahkan hampir dapat dipastikan hanya mendapatkan 3 kursi tanpa jatah kursi pimpinan.
Dampak dari kepiawaian Ketua DPD PAN Nias Utara bersama para calegnya berpengaruh pada partai lain, seperti halnya Partai Gerinda pada periode sebelumnya mendapatkan jatah sebagai wakil ketua justru di tahun ini hanya mampu memperoleh 1 kursi saja dari seluruh dapil yang ada di Nias Utara.
Parahnya lagi, Partai Demokrat yang pernah mendapatkan jatah sebagai Ketua DPRD pada 2014-2019 lalu bahkan tak berkutik yang dibuktikan dengan tidak adanya perolehan suara yang signifikan di masing-masing calegnya sehingga tidak memperoleh kursi di DPRD Kabupaten Nias Utara pada periode 2024-2029 ini.
Perhitungan sementara, Partai yang lolos calegnya khusus di Kabupaten Nias Utara terdiri dari PAN sebanyak 13 Kursi, Partai Nasdem 3 Kursi, Partai Hanura 3 Kursi, Partai Golkar 3 Kursi, PDIP Perjuang 2 Kursi dan Partai Gerinda 1 Kursi. (Redaksi)
